Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan
Sebagai ilustrasi realitas, buku Hotelier Stories (HS) menurut trainer bidang HRD dan motivator Purnawan EA, layak baca bagi semua orang. Khusus bagi kalangan HRD atau manajer pada program in house training diperusahaan, buku “Catatan Edan Penuh Teladan” ini, pantas dijadikan bahan lokarya, training membangun karakter karyawan.
Dari buku HS jelas Direktur Program dan Produksi Wellness World ini, dibuatkan hand-out per topik atau, topik utama sesuai judul BAB di buku HS, berisi ringkasan “ilmu”nya yang disusun secara sistematis. Termaktub didalamnya uraian, diskusi dan tugas bagi peserta
Purnawan mencontohkan buku 7 habits of highly effective people yang ditulis Dr Stephen Covey. Isi buku adalah ilustrasi realitas, dalam workshop masing- masing Bab dijadikan topik untuk dipelajari, sehingga “ bisa hidup” seperti pengalaman Stephen Covey.
“Buku Hotelier Stories sebagai bahan, disusun sylabusnya agar sistemastis”, tegasnya.
Dari “Catatan Edan Penuh Teladan”, menurut Purnawan EA, pembaca menjadi tahu, sukses itu bukan hanya hokkie, tapi karakter seseorang sesuai atau tidak dengan lingkup kerjanya. Di Bab 1, — walau judulnya guyon –Prestasi Hasil Ingkar Janji—, pembaca menjadi paham mengapa Jeffrey Wibisono, tanpa pendidikan di sekolah perhotelan Swiss kok bisa jadi GM?
Hotel adalah perusahaan yang jual layanan, Jeffrey sebagai pekerja dihadapkan pada berbagai keadaan. Bagi Jeffrey, melayani dulu, bukan menuntut dulu. Untuk profesi ini perlu sikap mental melayani dulu ini lah yang diperlukan. Kalau dasarnya Jeffrey ini lebih mengedepankan “hak” pasti sudah kandas, saat dia diminta kembali ke toko buku di Malang.
Jika seseorang ingin berkarir di Hotel, ya sikap mental itu yang didahulukan. Kalau belum punya (karena masih tebel sikap menuntut “hak” atau sikap “minta keadilan”) maka yang bersangkutan harus mawas diri, mau mengubah menjadi menomor satukan layanan atau nggak? Kalau ngggak ya udah jangan berkarir disitu cari karir lain, ungkap pak Pur —demikian dia suka disapa—.
Sikap mental ini mungkin sudah built-in pada Jeffrey. Nah, dalam training, sikap mental inilah yang dijabarkan sehingga orang tahu bagaimana supaya bisa menomor satukan layanan. Contoh, kalau tidak punya sifat melayani, saat mamie (ibunda Jeffrey) mengatakan “ojo adoh- adoh”, Jeffrey tetap akan berangkat ke Austin, jelas pak Pur.
Analisa pak Pur, Bab1 buku Hotelier Stories, jika dijabarkan dalam program training merupakan training pembentukan karakter insan perhotelan. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa mata kuliah character building, di dunia pendidikan kepariwisataan belum ada, sibuk dengan “kompetensi”, ungkap pak Pur dengan nada merendah sedih.
30 Januari 2018 – Narasumber: BisnisWisata
***
Ditulis dengan gaya santai namun cerdas, serta penuh humor. Buku berisi catatan-catatan dari seorang hotelier, profesional di industri perhotelan dan pariwisata Indonesia, terkhusus Bali, ini nyaman dinikmati. Tidak saja penting bagi para praktisi perhotelan, tapi juga bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai seluk-beluk bisnis dan kehidupan di dunia yang kerap dipandang glamour. Mulai dari bilik kamar hotel, dapur, hingga ruang-ruang pergaulannya yang hingar-bingar. Namun kadang juga menyentuh sisi hati yang terdalam dan sepi. Ditulis berdasarkan pengalaman, buku ini kaya pengetahuan dan pengajaran hidup yang patut diteladani.
TELAH TERBIT ->Hotelier Stories – Catatan Edan Penuh Teladan
Sejak 17 Desember 2016
Edisi pertama harga Rp. 150.000 per eksemplar + ongkos kirim via pos atau kurir
Ukuran buku A5 dengan 320 halaman dan berat per buku 300 gram.
(edisi print stok habis)
Tersedia versi PDF dengan harga Rp. 100.000
Silakan pesan melalui email jeffrey@jeffreywibisono.com
atau WA langsung ke Jeffrey Wibisono V. silakan klik +6281388808076
Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan Penulis
Ucapan terima kasih khusus ditujukan kepada
- Ema Arifiani, organizer workshop Bikin Buku Club Bali (BBC #16) of Inspirator Academy. Buku ini terwujud dari hasil undangan untuk menjadi peserta workshop sehari penuh. Dilanjutkan dengan mengerjakan PR Harian yang harus dikirimkan via email untuk diterima mentor sebelum jam 12 malam. Teknik pendisiplinan dalam menciptakan kebiasaan menulis dimulai hari itu juga sejak 7 Mei 2016. Beban tugas ini membuat saya non-stop menulis selama 40 hari dan menghasilkan 40 judul cerita pendek seri hotelier.
- Intan Ophelia sebagai pengaya naskah
- Sandi Firly sebagai editor
- Monteverdo Barnsley sebagai Cover Designer
Endorsements
Jeffrey Wibisono si pejuang tangguh.
Pada awal pertumbuhan perhotelan modern Indonesia, belum banyak pihak yang mau terjun dan menekuni profesi di bidang perhotelan. Disamping belum populernya profesi ini, masih banyak persepsi negatif di beberapa kalangan masyarakat untuk bekerja di bidang perhotelan. Diperlukan pejuang dan perintis tangguh untuk mulai menggerakkan dan memajukan dunia perhotelan yang memang sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan Indonesia.
Jeffrey, adalah salah satunya. Dengan kemauan dan keberaniannya untuk mengungkapkan pengalaman suka dukanya menekuni profesi perhotelan, dari jabatan rendah sampai menggapai jabatan tertinggi, adalah suatu upaya yang harus diacungi jempol. Apalagi cara penyampaiannya yang secara popular, dan bernuansa kocak, sangat perlu dibaca oleh kalangan di luar perhotelan maupun yang menekuni dunia perhotelan itu sendiri.
Suatu karya yang berani. Selamat …!
Jakarta, September 2016
I Gede Ardika – Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata 2000 – 2004
Jeffrey, Hotel, dan Pariwisata Bali
Saya berkecimpung di dalam tugas-tugas kepariwisataan sejak tahun 1974, dan sudah merasai banyak jabatan; dari waiter, guide, Manager Restaurant, Manager Hotel, manager dan pemilik Biro PerjalananWisata, pemilik hotel, dan pemilik angkutan wisata. Bisa dibilang pula, sudah melihat dan menggeluti kepariwisataan Bali sejak awal, dan tetap mengikuti sampai hari ini.
Dan seingat saya, Jeffrey Wibisono mulai bekerja di Bali sejak awal 90an. Dan sejak itu pula saya sering berjumpa dalam berbagai macam kesempatan; party, rapat, dan lain sebagainya. Jeffrey yang saya kenal adalah sosok yang sangat cekatan dalam bekerja dan berusaha di bidang perhotelan, serta sebagai General Manager berbagai macam merek hotel.
Saya sangat menyambut gembira hadirnya buku yang berisi berbagai pengalaman yang dilihat dan dirasakan Jeffrey tentang bisnis hotel dan dunia pariwisata, khususnya Bali ini. Diceritakan dengan bahasa yang sederhana, lugu, dan mudah dicerna.
Buku ini saya harapkan akan memberikan pengertian dan pencerahan kepada anak-anak muda di Bali, para usahawan pariwisata dan pejabat pemerintah setempat tentang di mana letak dan standard kepariwisataan Bali secara nyata. Hal ini sangat berguna bagi kita semua untuk menoleh balik ke belakang, ketika value hidup atau kualitas hidup masyarakat Bali sudah menurun walaupun isi kantong mereka menebal.
Pembicaraan tentang daya dukung Bali yang diembuskan berbagai pakar sejak lima belas tahun yang lalu perlu dengan segera dan serius dicermati. Serta dilakukan koreksi-koreksi agar Bali tidak menjadi tourist destination in the past.
Akhirnya, selamat membaca dan menyimak.
Aloysius Purwa, MBA – Pengusaha dan Pioner Pariwisata Bali
Hotel, bisa jadi rumah kedua, dalam kehidupan kita. Setidaknya dalam hal keunikan,kekhasan, yang tak kita sadari walau kita terlibat di dalamnya. Misalnya kenapa yang namanya bellboy, ada yang berwajah kakek dan bahagia? Di mana dan kapan sebaiknya memberi tip, atau… menerima tips? Jeffrey Wibisono sang hotelier menuliskan dengan renyah, enak dikunyah, dan bermanfaat.
Arswendo Atmowiloto – Budayawan
Pengalaman hidup Jeffrey Wibisono itu mirip ‘Permadani Terbang Aladdin’ yang mampu membawa kita semua ke dalam petualangan imajinatif dengan simpul-simpul yang mengajarkan kita pada kearifan sangat langka.
Kafi Kurnia – Kolumnis dan Konsultan Marketing
“Mengenyam pendidikan di Dunia Hospitality kemudian sempat nyemplung ke dunia kerjanya membuat saya ketawa sendiri membaca buku ini. Semua hal yang tidak diajarkan di kampus perhotelan manapun seluruh DUNIA terangkai cerdas di sini. Kita diajak ketawa sekaligus belajar bersama dari catatan Oom Jeffrey.”
Brili Agung – Penulis 23 Buku – CEO Inspirator Academy
Lewat pemaparan yang deskriptif dan bewarna, saya seolah dibawa penulis memasuki ruang-ruang hotel mewah dengan segala kompleksitasnya, mengulik di balik pintu dapur, menyapu lobby di jam senggang untuk mendapatkan pengetahuan dengan manajemen hotel dari sang ahli sang hotelier!
Margareta Astaman – Penulis Best Seller “After Orchard”
Membaca tutur dalam buku berdasarkan pengalaman hidup ini, membuat saya terkesima. Buku ini ditulis dengan rasa humor tinggi, menjadikan kekeliruan tidak harus dihakimi tetapi dibenahi dengan tetap memanusiakan kolega, belajar m
enjadi lebih baik dari lidah yang kesleo, kaki yang terserimpet ditengah glamour nya kepariwisataan.
Berbagi ilmu tanpa menggurui, mengajari. Mengkritisi tanpa mempermalukan. Bersaing tanpa menjatuhkan kolega.
Kepariwisataan adalah alat mengkayakan jasmani dan rohani kita, ruang dan waktu, akan kemana kita melangkah. Menjadi berlian atau justru jadi korban glamournya dunia plesure itu? Berani tampil beda dan menunjukkan citra diri, itulah Jeffrey sang hotelier yang saya kenal..
Dwi Yani – Wartawan dan Penulis
“Lucu & humanis, itu kesan saya ketika membaca buku ini. Menghibur serta menambah pengetahuan kita khususnya di bidang perhotelan. Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, buku ini menyenangkan untuk dibaca. Dan satu lagi, buku Hotelier Stories dibuat dengan ‘hati’ oleh Jeffrey Wibisono.”
Donna Agnesia, TV Presenter dan Artis
“Buku ini sangat menarik dan penuh informasi. Menarik karena sepanjang pengetahuan saya belum pernah ditulis buku sejenis ini di Indonesia. Buku ini sarat informasi yang sangat berguna, terutama bagi adik-adik yang menyiapkan diri menjadi hotelier. Semacam teleskop luar angkasa ‘Hubble’, teleskop tercanggih dalam sejarah astronomi. Seperti teleskop yang mengirimkan gambar-gambar masa depan ke planet bumi kita. Gambaran dan cerita-cerita yang ditulis Jeffrey Wibisono dapat membantu kami di dunia pendidikan mempersiapkan para generasi muda yang sedang dan akan menekuni pendidikan pariwisata dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja nantinya.”
Drs. Dewa Ngurah Byomantara, M.Ed.
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali tahun 2013 – 2020
Liputan Media:
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2867819/kisah-kisah-inspiratif-dari-seorang-hotelier
https://koran.tempo.co/read/buku/413967/agar-bisnis-wisata-indonesia-semakin-liat?
https://bisniswisata.co.id/catatan-edan-terinspirasi-menjadi-tahu/
http://www.maxx-m.com/news/jeffrey-wibisonos-hotelier-stories/
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1033651
[…] tipe-tipe kepemimpinan, disini hendak saya kutip dari tulisan saya di buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan dari sub judul no 14 Manajemen dan […]
[…] saatnya saya hubungkan Temen Temu Tekan dengan naskah yang sudah saya bukukan di Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul nomer 1. Prestasi Hasil Ingkar Janji dan nomer 2. Takkan Lari Cita-Cita […]
[…] Hotelier Stories – Read more …. […]
[…] Kumpulan Hotelier Stories Catatan Edan (Unpublished) – […]
[…] Dari Kumpulan (unpublished) Hotelier Stories Catatatan Edan […]
[…] Dari kumpulan (unpublished) Hotelier Stories Catatan Edan […]
[…] Dari kumpulan (unpublished) Hotelier Stories Catatan Edan […]
[…] Dari kumpulan (unpublished) Hotelier Stories Catatan Edan […]
[…] SOP dengan bentuk narasi – Simple Step, silakan baca di buku karya tulis saya yang berjudul Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan Sub Judul no. […]
[…] SOP dengan bentuk narasi – Simple Step, silakan baca di buku karya tulis saya yang berjudul Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan Sub Judul no. […]
[…] bisa membacanya via internet online daring real time. Artikel tentang ini juga dapat dibaca di bukuHotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul no. 26 – Beriklan Tak Mesti Pakai […]
[…] bisa membacanya via internet online daring real time. Artikel tentang ini juga dapat dibaca di buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul no. 26 – Beriklan Tak Mesti Pakai […]
[…] fokus dan tidak pernah betah dengan pekerjaannya. Saya ada menyinggung sedikit tentang ini di Buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul nomer 2. Takkan Lari Cita-Cita […]
[…] fokus dan tidak pernah betah dengan pekerjaannya. Saya ada menyinggung sedikit tentang ini di Buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul nomer 2. Takkan Lari Cita-Cita […]
[…] ini salah satu kejadian yang penting sekali dalahm sejarah hidup saya, yaitu acara peluncuran buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan. Acara bersosialisasi dengan banyak teman lama juga kawan baru yang menyenangkan ini, diramaikan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] FacebookWhatsAppTELU – Hospitality & Learning ConsultantInstagramYouTube Previous Next […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] Penulis: Jeffrey Wibisono V. Buku: Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan […]
[…] pengalaman saya selama sekitar 3 dekade itu saya tulis dalam sebuah buku berjudul Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan. Kekinian pasca pandemik COVID-19 menggelitik hati saya dan membuat saya bertanya pada diri saya […]
[…] bintang 4, pengalaman saya selama sekitar 3 dekade itu saya tulis dalam sebuah buku berjudul Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan. Kekinian jika pandemik COVID-19 berakhir menggelitik hati saya dan membuat saya bertanya pada diri […]
[…] bintang 4, pengalaman saya selama sekitar 3 dekade itu saya tulis dalam sebuah buku berjudul Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan. Kekinian jika pandemik COVID-19 berakhir menggelitik hati saya dan membuat saya bertanya pada diri […]