Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerita Jayeng relokasi ke Malang: mentas dari jabatan, membangun usaha mikro konsultan manajemen & branding, “live in a suitcase,” menyalakan kota dan raih awards.

Membangun Kota dari Koper

“Kadang hidup meminta kita kehilangan alamat, agar kita berani menemukan rumah yang sebenarnya—bukan di dinding, melainkan di diri yang tak
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 29, 2025
Cerita urban tentang Jayengrana yang menata hotel dan hidupnya—menguji siapa keluarga, sahabat, pasangan, dan penumpang—dengan detail yang mengharukan.

Penumpang Sementara

“Kita tak akan tahu siapa yang sungguh mencintai sampai hidup berhenti nyaman.Di hari-hari keras, topeng jatuh, peran terbuka, dan barulah
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 29, 2025
Cerita urban tentang Ragil yang memilih melepaskan dengan martabat saat kepercayaan retak, merawat orang lain tanpa mengorbankan diri, filmis dan menyentuh.

Berhenti Percaya

“Kepercayaan retak tidak selalu terdengar: ia pecah di dalam dada orang yang paling lembut, sunyi seperti kaca jatuh ke karpet.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 29, 2025
Kisah urban mengharubiru tentang Jayeng, Sekar, Ragil, dan kawan-kawan membangun Ruang Panji—dapur, kelas, dan rumah pulang—di kota yang tak pernah benar-benar tidur.

Ruang yang Menyembuhkan

“Kadang yang patah bukan sayapnya, melainkan arah pulangnya; dan kita belajar terbang lagi dengan peta yang digambar dari luka-luka yang
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 28, 2025
Cerpen urban emosional tentang pasangan membangun kelas-kelas kecil di kota: edutech, literasi finansial, ruang tumbuh yang menyinari harapan tanpa menyilaukan.

Yang Tumbuh di Antara Kita

“Di kota, kita sering berlari lebih cepat dari hati sendiri; padahal pulang yang sejati adalah ketika langkah berani menyusul rasa
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 28, 2025
Cerita urban emosional tentang Adaninggar, “tongkat” yang mendampingi Jayan bangkit di kota. Saat sukses tiba, ia melepaskan—dengan doa yang tetap diam.

Tongkat

“Yang menuntunmu saat gelap bukan untuk diarak ketika terang; cukup dikenang dalam diam, sebagai alas langkahmu yang tak lagi terpeleset.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 28, 2025
  • «
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • …
  • 125
  • »

Search

My Recent Post

  • Paragraf Utama
  • Bab Baru Frekuensi Baru
  • Kota yang Belajar Pelan
  • Menanam Nafas
  • Lara dan Luruh
  • Adab adalah Alamat
  • Ambang: Laku Pulang ke Diri
  • Kota yang Belajar Pelan
  • Menyimak Umur Orang Lain
  • Yang Kita Bangun

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top