Saat Aku Tak Peduli Lagi
“Kesetiaan itu tak bersuara. Tapi saat ia pergi, dunia pun ikut sunyi.”
.
Secangkir Kopi dan Kenangan yang Membeku
“Kadang, yang paling setia tak bersuara. Ia hanya diam, bertahan, lalu hilang saat waktunya.”
Hujan turun perlahan, seperti ragu-ragu hendak membasahi bumi. Di balik jendela kedai kopi di lobi sebuah gedung perkantoran di Jakarta Selatan, aku duduk dengan secangkir kopi hitam yang sudah setengah dingin. Waktu terasa melambat, membeku bersama kenangan yang tak mau enyah.
Namaku Sahlan. Di dunia korporasi, aku dikenal sebagai tangan kanan dari salah satu direksi utama PT Tirta Nusantara Group. Bukan sekadar manajer operasional, aku adalah orang kepercayaan. Orang yang selalu tampil di baris depan, tapi tak pernah lupa siapa yang ada di belakang layar.
.
Nurjannah dan Visi yang Dikhianati
“Tak ada yang lebih sunyi dari kepercayaan yang dikhianati secara perlahan.”
Selama lebih dari delapan tahun, aku menjadi saksi jatuh-bangunnya perusahaan ini. Aku tahu setiap nama dalam struktur organisasi, dan setiap kebijakan yang dilahirkan dari rapat-rapat strategis di lantai 16. Aku bukan hanya pelaksana, aku pemegang kepercayaan. Dan kepercayaan itu, kutaruh sepenuhnya pada Nurjannah.
Nurjannah adalah asisten eksekutif direksi yang sejak awal kulihat memiliki potensi besar. Cerdas, cekatan, penuh inisiatif. Kami sering berkolaborasi dalam proyek-proyek lintas divisi. Tanpa diminta, aku membantu menyempurnakan analisisnya. Bagiku, membantunya adalah bentuk pengabdian kepada visi yang kami yakini bersama.
Namun, dalam dunia korporasi, loyalitas tak selalu berbanding lurus dengan kepercayaan.
.
Politik Kantor dan Kepungan Diam-diam
“Pengkhianatan di kantor tidak selalu lewat suara keras. Kadang lewat rapat tertutup dan keputusan mendadak.”
Tahun keempat aku di posisi puncak departemen Operasional, segalanya mulai terasa ganjil. Akses data dibatasi. Rapat-rapat tak lagi melibatkanku. Proyek besar dipindahkan ke Arya Kamandaka.
Arya adalah wajah baru. Lulusan luar negeri, banyak koneksi, dan membentuk lingkaran kekuasaan kecil. Tanpa aku sadari, Nurjannah bagian dari itu.
Hingga akhirnya, aku dimutasi ke cabang Jepara. Tanpa pengumuman resmi. Jabatan sama, kewenangan dipangkas. Konon katanya karena aku tidak cocok dengan arah baru perusahaan.
.
Jepara: Tempat Aku Dibuang dan Dilahirkan Kembali
“Kadang, dibuang dari pusat kekuasaan justru membawamu ke pusat kekuatan sejati.”
Tak ada yang menghubungiku setelah mutasi, kecuali Pak Harjo, petugas kebersihan senior yang kirim pesan sederhana tapi bermakna.
Di Jepara, aku membangun ulang reputasi. Menyusun program CSR, mendampingi UMKM, hingga dilantik jadi Direktur Operasional anak perusahaan hasil merger. Tiga tahun berlalu, aku bangkit bukan karena ingin membalas, tapi karena ingin bebas.
.
Kembalinya Masa Lalu dalam Wajah yang Letih
“Waktu akan membawa kembali mereka yang pernah pergi. Tapi tak menjanjikan posisi yang sama.”
Suatu pagi, Nurjannah datang ke kantorku. Wajahnya tirus. Bukan lagi wanita penuh percaya diri. Ia membawa berita: dipecat karena ikut menandatangani dokumen fiktif proyek luar negeri.
Ia meminta maaf. Memohon kesempatan.
“Aku butuh bimbingan. Ingin memulai dari bawah lagi.”
Aku menatapnya lama. “Aku percaya padamu dulu, bukan karena kamu sempurna. Tapi karena aku percaya pada niat baik. Tapi kamu biarkan dirimu digunakan.”
.
Menolong Tanpa Kembali Terluka
“Orang yang pernah disakiti tidak selalu membenci. Tapi mereka belajar mencintai diri sendiri lebih dulu.”
Aku bantu dia. Masukkan pelatihan, beri rekomendasi ke LPK binaan. Tapi hanya itu. Tidak ada janji. Tidak ada tempat di hatiku lagi.
Karena kesetiaan, jika terus dilukai, tak akan kembali seperti semula.
.
Saat Aku Tak Lagi Peduli
“Never push a loyal person to the point where they don’t care anymore. Karena saat ia tak peduli, bukan berarti ia benci. Tapi ia akhirnya mencintai dirinya sendiri.”
Hari itu, aku sadar: aku telah lepas. Dari dendam. Dari luka. Dari ilusi akan balas jasa.
Aku tidak perlu kembali ke masa lalu, karena aku telah cukup baik berdiri di tempatku hari ini.
.
.
.
Jember, 6 Juli 2025
.
.
#CerpenIndonesia #KesetiaanYangTerluka #DramaKorporasi #CeritaMenyentuh #LoyalitasDanPengkhianatan #CeritaEmosional