Babi Kecap Ubud Bali Influencer Jeffrey Wibisono namakubrandku

Dari beragam masakan Babi Kecap yang pernah saya nikmati. Kali ini saya mendapat rasa otentik yang lain sekali lagi dari hasil produksi Dapur Tuniang Pejeng yaitu Pork Belly Babi Kecap. Satu box semol (kecil) kiriman penjualnya yang juga adalah my kolega di salah satu villa di Sanur. Cok Tjokorda Gde Mardiantha Pemayun saat ini masih dalam status aktif bekerja di divisi Food & Beverage Hotel di jalan Sunset Road, tetapi Cok juga perlu melakukan pertahanan ekonomi keluarga; dan bidang kuliner yang ditekuninya. Saya percaya teman-teman good people pernah menikmati Babi Kecap mulai dari versi Chinese Food, Western, Batak Karo, Manado, Toraja dan juga Bali maupun dari daerah lainnya. Sama seperti nasi goreng, soal rasa dan standard penyajian sangat beragam. Nah ... yang dari Dapur Tuniang Pejeng ini walau made-in Bali -- untuk saya -- Babi Kecap nya rasa Jawa. Mengapa bisa begitu? Pada suapan pertama yang saya rasakan adalah caramelized gula pasir. Kemudian diantara rasa pedas warming-up, bumbu tumis menyebar merata. Pertama yang tercium oleh saya adalah aroma lengkuas yang kuat, lalu daun salam, dan pastinya sereh. Khusus sereh dan daun salam kalau sampai kita tidak merasakan aromanya pasti kita mengidap sindrom something wrong with you. Karena rempah daun tersebut tampak kasat mata ada di sajian Babi Kecap tersebut. Silakan perhatikan di foto yang saya upload nggih. Selanjutnya ... Selain bawang merah dan bawang putih, ternyata ada jahe juga. Untuk tingkat kepedasan tentunya terserah. Karena di dalam box yang saya terima cabe utuh cukup royal. Kalau tidak doyan pedas silakan sisihkan, kalau suka silakan "bejek" lumatkan para lombok matang yang telah tersedia sesuai level kesukaan teman-teman. Mari kita kembali ke rasa Jawa. Jadi si Babi Kecap Dapur Tuniang Pejeng ini saya refer ke rasa orek tempe kering. Sangat mirip. Walhasil saya suka maksimal dan cocok dimakan bersama nasi hangat. Uenaaak ... ! Harga beli? Silakan hubungi Cok lansung ya. Saya notice di FB nya Cok sering melakukan promosi. Misalnya beli dengan total Rp 100ribu dapat free Kakul Sune Cekuh. Dll Oh iya ... Untuk masakan berbahan baku babi, kalau teman- teman perhatikan selalu kita temukan Lengkuas dan Daun Salam. Mengapa? Well ... Sebaiknya kita bahas ditulisan saya yang lain tentang khasiat dan fungsi herbal rempah tersebut. Akhirnya ... Salam sehat dan selamat beraktivitas untuk teman-teman semua. Bali, 15 November 2020 Jeffrey Wibisono V @namakubrandku Makanan Minuman Gastronomi Foodie Kuliner Culinary Food and Beverage Influencer in Bali Indonesia, Blogger, Writer

Dari beragam masakan Babi Kecap yang pernah saya nikmati. Kali ini saya mendapat rasa otentik yang lain sekali lagi dari hasil produksi Dapur Tuniang Pejeng yaitu Pork Belly Babi Kecap.
Satu box semol (kecil) kiriman penjualnya yang juga adalah my kolega di salah satu villa di Sanur. Cok Tjokorda Gde Mardiantha Pemayun saat ini masih dalam status aktif bekerja di divisi Food & Beverage Hotel di jalan Sunset Road, tetapi Cok juga perlu melakukan pertahanan ekonomi keluarga; dan bidang kuliner yang ditekuninya.
Saya percaya teman-teman good people pernah menikmati Babi Kecap mulai dari versi Chinese Food, Western, Batak Karo, Manado, Toraja dan juga Bali maupun dari daerah lainnya.
Sama seperti nasi goreng, soal rasa dan standard penyajian sangat beragam.
Nah … yang dari Dapur Tuniang Pejeng ini walau made-in Bali — untuk saya — Babi Kecap nya rasa Jawa.
Mengapa bisa begitu?
Pada suapan pertama yang saya rasakan adalah caramelized gula pasir. Kemudian diantara rasa pedas warming-up, bumbu tumis menyebar merata.
Pertama yang tercium oleh saya adalah aroma lengkuas yang kuat, lalu daun salam, dan pastinya sereh. Khusus sereh dan daun salam kalau sampai kita tidak merasakan aromanya pasti kita mengidap sindrom something wrong with you. Karena rempah daun tersebut tampak kasat mata ada di sajian Babi Kecap tersebut. Silakan perhatikan di foto yang saya upload nggih.
Selanjutnya … Selain bawang merah dan bawang putih, ternyata ada jahe juga.
Untuk tingkat kepedasan tentunya terserah. Karena di dalam box yang saya terima cabe utuh cukup royal. Kalau tidak doyan pedas silakan sisihkan, kalau suka silakan “bejek” lumatkan para lombok matang yang telah tersedia sesuai level kesukaan teman-teman.
Mari kita kembali ke rasa Jawa.
Jadi si Babi Kecap Dapur Tuniang Pejeng ini saya refer ke rasa orek tempe kering. Sangat mirip. Walhasil saya suka maksimal dan cocok dimakan bersama nasi hangat. Uenaaak … !
Harga beli? Silakan hubungi Cok lansung ya. Saya notice di FB nya Cok sering melakukan promosi. Misalnya beli dengan total Rp 100ribu dapat free Kakul Sune Cekuh. Dll
Oh iya … Untuk masakan berbahan baku babi, kalau teman- teman perhatikan selalu kita temukan Lengkuas dan Daun Salam. Mengapa?
Well … Sebaiknya kita bahas ditulisan saya yang lain tentang khasiat dan fungsi herbal rempah tersebut.
Akhirnya … Salam sehat dan selamat beraktivitas untuk teman-teman semua.

Bali, 15 November 2020
Jeffrey Wibisono V @namakubrandku
Makanan Minuman Gastronomi Foodie Kuliner Culinary Food and Beverage Influencer in Bali Indonesia, Blogger, Writer