Selesai di Bali

In memoriam Joop Ave (wafat 5 Februari 2014)

.

Seperti dipaksa—kau berlalu
Waktu telah memanggilmu,
Tanpa tawar, tanpa aba-aba
Wujudmu luruh dalam senyap
Ditabur angin,
Lalu lenyap
Jauh dari jangkauan tangan
Namun tak pernah jauh dari ingatan

Kau meninggalkan
Lukisan kenangan di dinding jiwaku
Goresan cerita yang tak akan pudar
Dalam hampa yang sunyi
Namamu tetap bersinar
Menjawab tanya
Yang tak sempat kuselesaikan

Kau telah menanam banyak
Di tanah-tanah yang semula gersang
Dan kutuai
Dengan bangga dan syukur
Kau telah memberi
Tanpa meminta kembali
Sedangkan aku…
Hanyalah sebutir padi
Di antara hamparan ladangmu
Tak sebanding,
Tak sepadan
Namun merunduk penuh hormat

Kini,
Sambil menanti waktuku sendiri
Kala ragaku kelak direbahkan
Akan kukucurkan peluh
Yang menjelma jadi permata
Menghiasi langit malam
Lelah ini akan jadi indah
Karena dalam setiap langkah
Ada jejak inspirasimu

Aku akan menghentak waktu
Meniti tangga
Menatap terik mentari
Membawa persembahan
Untukmu
Yang telah membuka dunia
Bagi kami semua

.

.

.

Bali, 09 February 2014

Jeffrey Wibisono V.

One Comment

Leave a Reply