Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Empat sahabat menjaga peta kehidupan kota agar tak hilang oleh modernisasi. Sebuah kisah reflektif tentang pulang, manusia, dan harapan.

Peta yang Tak Hilang

“Yang hilang bukan rumah, tapi peta—tentang siapa yang bisa dititipi anak, di mana suara air mengalir, dan bagaimana cara manusia
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
Cerpen urban tentang Jayeng, CEO LarasStay, yang memilih integritas: tumbuh sambil menumbuhkan UMKM hotel. Sunyi, emosional, dan menyentuh hati.

Tumbuh yang Menumbuhkan

“Menjadi pemimpin berarti siap tidak disukai: bukan demi kesombongan, melainkan demi pertumbuhan yang menumbuhkan. Integritas adalah kompasnya; tim adalah jalannya.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 21, 2025
Kisah Jayeng–Muning: ambisi kota besar, kelas menulis, dan keputusan pulang. Carpe diem urban yang menyatukan bisnis, pendidikan, dan kebermaknaan hari ini.

Kota yang Mengajari Waktu

“Jangan menunggu senja berhenti demi kita.Hidup terus melaju; yang berani melangkah hari ini, esoknya punya tempat.” . Jayeng mengenal carpe
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 21, 2025
Cerpen bergaya Kompas Minggu tentang Jayeng, Retna, dan Umar—tiga jiwa urban yang belajar bahwa pulang bukan alamat, melainkan keputusan yang menumbuhkan.

Keputusan Bernama Pulang

“Kita pulang bukan ke alamat, melainkan ke versi diri yang akhirnya berani.” . Petang turun seperti kain tipis di antara
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 21, 2025
Drama urban kelas menengah atas Indonesia tentang cinta, ambisi, kehilangan, dan pemulihan; dari Jakarta–Surabaya–Yogyakarta hingga Kediri, dengan solusi reflektif yang manusiawi.

Kota yang Menyimpan Nama Kita

“Kadang yang berakhir bukan cinta atau persahabatan, melainkan cara lama kita memandang diri sendiri. Hanya setelah itu, kota pun memberi
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 21, 2025
Cerpen urban emosional tentang kelas menengah yang pulang ke manusia: karier, usaha, pendidikan, dan kota yang dirawat bersama—logis, faktual, mengharubiru.

Pulang Paling Utuh

“Kita tumbuh bukan karena dunia memudahkan, melainkan karena hati bersedia disulitkan untuk menjadi lebih bening.” . Malam menempel pada kaca-kaca
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 20, 2025
  • «
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan
  • Yang Tumbuh di Antara Kita
  • Tongkat

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top