Melangkah Meski Terjal: Filosofi, Inspirasi, dan Strategi Menembus Batasan

Melawan Aral, Menembus Batas

Kehidupan dan karier, terutama di industri perhotelan dan pariwisata, tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita harus bergerak dalam keadaan sulit—tanpa cukup modal, kelelahan luar biasa, sendirian dalam perjuangan, atau penuh ketakutan terhadap masa depan. Namun, jika kita menunggu semua kondisi ideal, kita hanya akan terjebak dalam stagnasi.

Seperti dalam kutipan motivasi yang kita bahas kali ini:

“Do it broke. Do it tired. Do it alone. Do it scared. Whatever it is, just do that shit.”

Kalimat ini menekankan filosofi aksi di tengah keterbatasan. Terjemahan dalam spirit Jawa:

“Nek wani, ojo wedi. Nek wedi, ojo nganti mandheg.”
(Kalau berani, jangan takut. Kalau takut, jangan sampai berhenti.)

Artikel ini akan membahas filosofi, inspirasi, serta strategi untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan profesional dan pribadi.
Artikel ini akan membahas filosofi, inspirasi, serta strategi untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan profesional dan pribadi.

Dalam dunia perhotelan, pariwisata, atau profesi lainnya, prinsip ini sangat relevan. Sering kali, kita dihadapkan pada situasi yang tidak sempurna, tetapi kita harus tetap maju. Artikel ini akan membahas filosofi, inspirasi, serta strategi untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan profesional dan pribadi.


Bagian 1: Filosofi Javanese Wisdom & Global Mindset

1. Do It Broke: Berjuang Meski Tanpa Modal

Dalam kehidupan dan bisnis, sering kali kita merasa kurang dalam aspek finansial, sumber daya, atau bahkan keahlian. Tetapi sejarah membuktikan bahwa banyak inovasi besar lahir dari keterbatasan.

Pitutur Jawa: “Urip iku urup”
(Hidup itu harus menyala, memberi manfaat bagi sekitar meskipun dalam keterbatasan.)

Strategi Praktis:

  • Manfaatkan sumber daya yang ada. Jangan menunggu modal besar untuk memulai. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan dengan alat yang sudah ada.
  • Bangun network dan leverage kolaborasi. Di industri hospitality, koneksi lebih berharga daripada uang. Bergaul dengan orang-orang yang bisa memberikan kesempatan.
  • Jadilah solusi, bukan hanya eksekutor. Punya ide brilian? Presentasikan dengan baik. Investor atau atasan akan lebih percaya pada solusi konkret.

2. Do It Tired: Bergerak Meski Letih

Di dunia perhotelan dan pariwisata, jam kerja panjang dan tekanan tinggi adalah bagian dari keseharian. Keletihan adalah sesuatu yang tak terhindarkan, tetapi bagaimana kita menyikapinya yang menentukan hasil akhirnya.

Pitutur Jawa: “Alon-alon waton kelakon”
(Pelan-pelan asal tercapai.)

Strategi Praktis:

  • Manajemen energi, bukan hanya waktu. Jangan hanya mengatur jadwal kerja, tapi juga perhatikan kapan tubuh dan pikiran memiliki energi maksimal.
  • Jaga pola tidur dan nutrisi. Banyak profesional sukses justru tidur lebih cukup dan makan lebih sehat agar bisa bekerja lebih optimal.
  • Gunakan kelelahan sebagai indikator, bukan hambatan. Jika lelah, berarti ada sesuatu yang perlu diubah. Delegasikan tugas jika perlu.

3. Do It Alone: Melangkah Meski Tanpa Dukungan

Tidak semua orang akan memahami visi kita. Ada kalanya kita harus berjalan sendiri. Namun, kesendirian bukan berarti kesepian. Ini adalah masa di mana karakter dan mentalitas kita ditempa.

Pitutur Jawa: “Sepi ing pamrih, rame ing gawe”
(Jangan haus pengakuan, tapi fokus pada kerja keras.)

Strategi Praktis:

  • Jangan takut untuk jadi pemula. Banyak orang gagal bukan karena mereka tidak bisa, tapi karena takut terlihat bodoh di awal.
  • Buat sistem kerja yang kuat. Kesendirian bisa menjadi keunggulan jika kita bisa bekerja secara mandiri dengan disiplin tinggi.
  • Carilah ‘mentorship dari kejauhan’. Tidak ada mentor langsung? Belajarlah dari buku, podcast, atau figur yang bisa menginspirasi.

4. Do It Scared: Berani Meski Takut

Takut gagal, takut ditolak, takut tidak cukup baik—semua ini adalah perasaan alami. Namun, jika kita membiarkan rasa takut menguasai, kita tidak akan pernah melangkah.

Pitutur Jawa: “Wani ngalah, luhur wekasane”
(Berani mengalah akan berujung pada kemuliaan.)

Strategi Praktis:

  • Hadapi rasa takut dengan tindakan kecil. Jika takut berbicara di depan umum, mulai dari berbicara dalam tim kecil. Jika takut memulai bisnis, coba dengan proyek sampingan dulu.
  • Gunakan rasa takut sebagai pemandu. Takut sering kali muncul saat kita berada di ambang pertumbuhan. Justru di situlah tantangan yang harus dihadapi.
  • Visualisasi hasil akhir yang diinginkan. Banyak atlet dan eksekutif sukses menggunakan teknik visualisasi untuk membangun keberanian sebelum bertindak.

Melangkah Meski Terjal: Filosofi, Inspirasi, dan Strategi Menembus Batasan


Bagian 2: Inspirasi, Motivasi, & Remedi

Kisah Nyata: Dari Nol Menjadi Sukses

Ada banyak tokoh besar yang memulai dari nol:

  • Howard Schultz (Starbucks) – Pernah hidup dalam kemiskinan, tetapi membangun Starbucks menjadi raksasa global.
  • Soichiro Honda (Honda Motor) – Berkali-kali gagal dan jatuh miskin sebelum akhirnya mendirikan perusahaan otomotif terbesar.
  • Para Chef & GM Hotel Sukses – Banyak dari mereka yang memulai dari posisi bawah, bahkan dishwasher atau housekeeping, sebelum menjadi pemimpin industri.

Pesan dari kisah-kisah ini?

Kita tidak perlu kondisi sempurna untuk memulai. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk melangkah.


Bagian 3: Solusi Praktis untuk Profesional

Bagaimana menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa solusi praktis:

  1. Buat Mindset “Action First, Perfection Later”
    • Jangan menunggu sempurna. Lakukan yang bisa dilakukan sekarang.
    • Terapkan pola pikir Kaizen (perbaikan terus-menerus).
  2. Atur Prioritas dengan Metode Eisenhower Matrix
    • Pisahkan mana yang penting vs. mendesak. Fokus pada tugas-tugas yang berdampak jangka panjang.
  3. Gunakan Teknik “Five-Second Rule”
    • Jika ingin melakukan sesuatu tetapi ragu, hitung mundur 5-4-3-2-1, lalu lakukan.
  4. Bangun Ketahanan Mental dengan “Stoic Habit”
    • Tanyakan pada diri sendiri, “Apa hal terburuk yang bisa terjadi?” Biasanya, hal itu tidak seburuk yang kita bayangkan.
  5. Jadikan Rasa Takut & Keterbatasan sebagai Motivasi
    • Alih-alih melihatnya sebagai penghalang, lihat itu sebagai bahan bakar untuk membuktikan diri.

Melangkah Meski Terjal: Filosofi, Inspirasi, dan Strategi Menembus Batasan


Kesimpulan: Just Do It!

Hidup dan karier akan selalu penuh tantangan. Tidak ada momen yang benar-benar sempurna untuk memulai. Oleh karena itu, kita harus berani mengambil langkah meski dalam kondisi:

  • Broke (tanpa modal atau sumber daya yang cukup)
  • Tired (keletihan mental dan fisik)
  • Alone (tanpa dukungan eksternal)
  • Scared (ketakutan akan kegagalan atau ketidakpastian)

Dalam bahasa yang lebih sederhana:
“Jalani saja. Lakukan dengan apa yang ada. Sempurnakan di perjalanan.”

Jadikan ini bukan hanya sekadar inspirasi, tetapi juga prinsip hidup dan kerja. Dengan mentalitas ini, kita bisa menghadapi berbagai rintangan dengan lebih percaya diri dan sukses.

Sekarang, pertanyaannya: Apa langkah pertama yang akan Anda ambil hari ini?

 

Jember, 3 Februari 2025

Jeffrey Wibisono V

Praktisi Industri Hospitality dan Konsultan

 

Leave a Reply