Blogs - Page 77 of 133 - Jeffrey Wibisono V.

Cerpen emosional tentang Rafael yang dihadapkan pada pilihan antara karier impian di luar negeri dan kehidupan yang ia cintai di tanah air. Kisah ini menggugah hati dan sarat makna.

Langkah yang Terasa

“Yang paling berat dari sebuah langkah bukan telapak yang meninggalkan jejak,melainkan hati yang harus sanggup merelakan arah.” “Terkadang yang membuat

Cerpen inspiratif tentang Asya, gadis Jember yang bertumbuh dari luka menjadi pribadi tangguh di dunia perhotelan. Sebuah kisah nyata yang menyentuh dan memotivasi.

Karena Luka Aku Bertumbuh

“Kadang hidup tidak bertanya apakah kita siap; ia hanya datang dengan luka. Tugas kita bukan mengusirnya, melainkan menenun arti dari

cerita inspiratif tentang Alfredo, pria yang menemukan jati dirinya lewat luka, kehilangan, dan pelajaran hidup.

Dari Luka ke Makna

“Luka adalah peta yang tak kita minta, tapi tanpanya kita takkan pernah pulang.” “Tuhan tidak menaruh luka tanpa pelajaran. Tidak

Meilan, perempuan yang memilih pergi dalam diam dari kehidupan Kholis, meninggalkan jejak luka, keikhlasan, dan pelajaran tentang kehilangan yang tak pernah diucapkan.

Diam yang Telah Pergi Sebelum Dirindukan

“Tidak semua yang diam itu rela; sebagian adalah doa yang kelelahan mencari pintu.” “Beberapa kepergian tidak meninggalkan suara. Ia hanya

Cerpen emosional tentang Oliver, mantan koreografer fashion yang menemukan jati diri dan kedamaian sebagai Public Relations di hotel bintang lima. Cerita reflektif, filmis, dan menyentuh.

Langkah Baru di Balik Panggung

“Berhentilah mempertahankan simpati pada mereka yang tak lagi menghargaimu; hidupmu bukan panggung untuk menyenangkan penonton yang sudah pergi.” . Kilau

Cerpen reflektif dan emosional tentang seorang pria bernama Farid yang menyimpan luka batin dalam diam. Kisah pertemuannya dengan Rani membuka jalan menuju penyembuhan yang lambat namun jujur. Cocok untuk pembaca dewasa yang mencari makna dan kekuatan dari perjalanan batin.

Luka Tanpa Kata

“Beberapa luka tidak meninggalkan darah—hanya diam yang dalam, dan air mata yang tidak sempat jatuh.” . Langit sore menua di