“Hidup tidak selalu meminta kita menang. Ia hanya meminta kita bertahan dengan bermartabat, memilih yang benar walau sepi, dan pulang
“Kita sering mengira masa depan berada di ujung kota, padahal ia diam-diam tumbuh di dalam dada: pada keberanian meminta maaf,
“Pada akhirnya, kita pulang bukan ke alamat rumah, melainkan ke alamat hati—tempat di mana keberanian dan kejujuran saling berpelukan.” .
“Jika engkau keras kepala di dunia yang cepat berubah, lunakkan hatimu dengan menyimak umur orang lain.”— Pesan dari seorang Mbah
“Yang kita kejar seringkali bukan masa depan, melainkan bayangan diri yang kita takut kehilangan. Berhentilah berlari sebentar; dengarkan apa yang
“Kadang yang kita perlukan bukan kecepatan untuk sampai, tapi kelengkapan untuk memahami.” . Pagi Jakarta yang sibuk memantul di kaca