Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerita Siti di Jakarta: antara data dan manusia, penggusuran dan rusun, keberanian yang diam, kebiasaan aneh yang menawan, dan cara kota belajar jadi lebih manusiawi.

Ketika Sunyi Bicara

“Kadang diam lebih nyaring dari teriakan; ia menyimpan kebenaran yang takut dilukai oleh kata.” . Hujan menggigil di Jakarta seperti
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen sastra urban bergaya Kompas Minggu tentang Adipati, Siti, dan Jokotole menata ulang alur air-kota, merawat detail, dan menemukan napas baru untuk berharap.

Napas Kota Kita

“Kadang yang paling berat bukan badai di luar, melainkan suara di dalam kepala yang menyuruh kita berhenti. Teruskan saja langkahmu—perlahan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen emosional berlatar Jakarta tentang Adipati yang difitnah, memilih diam dan memaafkan. Kebenaran muncul, manfaat menang, Tuhan menutup lukanya.

Ketika Diam Menjadi Doa

“Tak semua luka butuh balas dendam; kadang diam adalah doa yang paling lantang, dan Tuhan sendiri yang menjawabnya.” . Jakarta
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen Kompas-style berlatar Jakarta: Adipati & Siti menyeberang antara data dan air mata, melawan ketidakadilan kota, pulang pada kemanusiaan yang jujur.

Langit Retak di Atas Kota

“Ada orang yang berjalan dengan data, ada yang berjalan dengan air mata.Kota menuntut keduanya; tanpa itu, kita hanya menambah reruntuhan.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 20, 2025
Cerpen Kompas-style berlatar kota: Jaka, Labhang, dan Koneng menjemput mimpi dari tekanan, keluarga, serta UMKM. Mengharubiru, filmis, menyentuh sanubari.

Di Bawah Lampu Kota

“Nyaman itu enak, tapi perkembangan lahir dari tekanan. Kurangi bicara, perbanyak mendengar; karena yang paling pelan sering kali paling dalam.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 20, 2025
Cerpen ala Kompas Minggu tentang Wira dan Ras: persahabatan, doa, dan harapan di Jakarta. Mengharubiru, filmis, menyentuh hati, dan meneguhkan keyakinan.

Segelas Kopi Sepotong Malam

“Segelas kopi, sepotong malam; selebihnya keberanian untuk percaya esok tetap datang.” . Hujan turun di Jakarta seperti sumbu yang dipantik.
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 19, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 25
  • 26
  • 27
  • 28
  • 29
  • 30
  • 31
  • …
  • 132
  • »

Search

My Recent Post

  • Bahagia Tanpa Tepuk Tangan
  • Di Meja yang Tak Lagi Kuinginkan
  • Romantisme Kota Malang: Manusia-Manusia yang Dirajut Hujan
  • Romantisme Kota Malang: Jeda yang Tak Pernah Kita Pelajari
  • Romantisme Kota Malang: Warisan yang Ingin Ditahan Waktu
  • Romantisme Kota Malang: Pertaruhan Seorang Perencana Kota
  • Romantisme Kota Malang: Kota Tempat Mencari Validasi
  • Romantisme Kota Malang: Studio Kopi yang Hampir Tutup
  • Romantisme Kota Malang: Sunyi yang Mengajar Di Antara Ruang Dosen
  • Romantisme Kota Malang: Di Kota Ini Kita Belajar Pelan

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top