Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerpen urban emosional tentang Sabrang membangun “Pancer”, rumah belajar kecil di kota—menjaga etika, keluarga, dan pulang di tengah badai bisnis dan reputasi.

Beranda yang Menuntun Pulang

“Di tengah riuh kota dan sejuknya pendingin udara, jangan biarkan hatimu mengeras. Ingatlah: rumah bukan sekadar alamat—ia arah pulang bagi
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 2, 2025
Cerita emosional tentang kelas menengah Jakarta yang memulai ulang karier, bisnis, dan cinta di usia matang. Usia bukan dinding; keberanian selalu bisa lahir kembali.

Di Ujung Usia Di Awal Mimpi

“Berhentilah menjadikan usia sebagai dalih berhenti.Yang menua hanyalah kalender; keberanian bisa lahir kembali setiap pagi.” . Hujan baru saja usai
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 2, 2025
Kisah Samid yang belajar menjaga batas, memaafkan tanpa kembali, dan membiarkan karya berbicara—membesarkan UMKM lewat Sabrang. Mengharukan dan membumi.

Pintu yang Menjaga Dada

“Menghargai diri sendiri bukan berarti meninggi. Itu cara paling rendah hati untuk menjaga apa yang tak terlihat: martabat, batas, dan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 1, 2025
Cerpen penuh emosi tentang kehidupan mapan perkotaan, rutinitas yang mencekik, dan keberanian keluar dari kotak untuk menemukan makna hidup baru.

Di Balik Kotak Kaca

“Kadang otak kita terjebak dalam kotak rutinitas yang nyaman. Tapi justru di luar kotak itulah, kehidupan memberi kita arti yang
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 1, 2025
Hidup bukan tentang siapa yang paling benar, tetapi siapa yang paling berani mengakui salah. Karena tangan yang mengulurkan selalu lebih bermakna daripada jari yang menuding.

Bayangan di Balik Jendela

“Setiap manusia menyimpan retaknya sendiri, dan dari sanalah cahaya belajar untuk masuk. Hidup bukan tentang siapa yang sempurna, melainkan siapa
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 1, 2025
Di bawah tenda sederhana, panci-panci besar tidak hanya membagi nasi, tetapi juga menyalakan martabat. Dari niat kecil, lahirlah jejak kasih yang menguatkan banyak kehidupan.

Sepiring Harapan Setangkup Kehidupan

“Kadang-kadang, yang menyelamatkan kita bukanlah sepiring nasi, melainkan cara seseorang menaruhnya di tangan kita—tanpa syarat, tanpa pamrih.” . Pagi di
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 1, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • 17
  • 18
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Melambat Bila Perlu
  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan
  • Yang Tumbuh di Antara Kita

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top