Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerpen urban emosional gaya Kompas Minggu tentang Jayeng, Sekar, Umara—karier, bisnis, edukasi, dan seni pulang di tengah kota yang terus berlari.

Sayap untuk Pulang

“Kesetiaan bukan hanya soal tinggal, tapi tentang berani datang kembali ke diri sendiri—meski kota, karier, dan masa lalu mencoba menahannya.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 23, 2025
Cerpen urban emosional tentang Retna & Jayan: Sekolah Kota, tiga bekal—ritme, anyaman, pulang—dan makna kembali ke komitmen. Di balik jendela yang sama.

Di Balik Jendela yang Sama

“Yang paling sunyi dari kota bukanlah malamnya, melainkan hati yang pura-pura baik-baik saja di balik jendela terang.” . Pagi di
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
Cerpen urban tentang Panji dan kawan-kawan membangun ekosistem kota: F&B, edukasi, hotel, dan kejujuran. Mengharubiru, reflektif, solutif, penuh harapan.

Di Balik Jendela Ada Diri

“Orang kota belajar dari cahaya neon: terang bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk menunjukkan jalan pulang bagi yang lelah.” .
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
Cerita urban emosional tentang lima sahabat yang membangun ruang bersama di kota: belajar, bekerja, makan, pulang—menawar bising dengan jeda yang manusiawi.

Ritme Kota, Ritme Pulang

“Di kota, suara paling bising bukanlah klakson atau mesin kafe—melainkan bisik hati yang menuntut pulang: pada diri yang pernah kita
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
Cerpen urban mengharubiru tentang Sekar dan seni membaca tanda dalam hubungan profesional—di kota tempat jarak menjadi bentuk lain dari kepedulian.

Bahasa Jarak

“Jarak bukan hukuman; jarak adalah cara kita menjaga martabat—diri sendiri dan orang lain.” “Jangan memaksa dekat pada yang bergegas menjauh.
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
Empat sahabat menjaga peta kehidupan kota agar tak hilang oleh modernisasi. Sebuah kisah reflektif tentang pulang, manusia, dan harapan.

Peta yang Tak Hilang

“Yang hilang bukan rumah, tapi peta—tentang siapa yang bisa dititipi anak, di mana suara air mengalir, dan bagaimana cara manusia
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 22, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 10
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • …
  • 132
  • »

Search

My Recent Post

  • Bahagia Tanpa Tepuk Tangan
  • Di Meja yang Tak Lagi Kuinginkan
  • Romantisme Kota Malang: Manusia-Manusia yang Dirajut Hujan
  • Romantisme Kota Malang: Jeda yang Tak Pernah Kita Pelajari
  • Romantisme Kota Malang: Warisan yang Ingin Ditahan Waktu
  • Romantisme Kota Malang: Pertaruhan Seorang Perencana Kota
  • Romantisme Kota Malang: Kota Tempat Mencari Validasi
  • Romantisme Kota Malang: Studio Kopi yang Hampir Tutup
  • Romantisme Kota Malang: Sunyi yang Mengajar Di Antara Ruang Dosen
  • Romantisme Kota Malang: Di Kota Ini Kita Belajar Pelan

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top