“Bangkit itu bukan tentang menolak jatuh, melainkan memeluk tanah, menata ulang napas, lalu berjalan lagi—meski dunia pura-pura tidak melihat.” .
“Jangan tunjukkan manismu bila tak mau diganggu semut; dan bila semut tetap datang, belajarlah tenang—sebab diam yang jernih sering lebih
“Di kota yang selalu sibuk membuktikan diri, jangan lupa merawat sunyi yang membuktikanmu.” . Hujan tiba di Jalan Sudirman tepat
“Setiap manusia menyimpan retaknya sendiri, dan dari sanalah cahaya belajar untuk masuk. Hidup bukan tentang siapa yang sempurna, melainkan siapa
“Jangan menukar dirimu dengan tepuk tangan siapa pun;engkau bukan panggung, engkau adalah rumah.” . Di balik kaca gedung yang memantulkan
“Kebencian itu bara api; kau bisa memilih menggenggamnya sampai hangus, atau meletakkannya dan menyalakan pelita.” . Nama yang Menghitam di