Home Jakarta Halaman 5
“Jangan menukar dirimu dengan tepuk tangan siapa pun;engkau bukan panggung, engkau adalah rumah.” . Di balik kaca gedung yang memantulkan
“Kebencian itu bara api; kau bisa memilih menggenggamnya sampai hangus, atau meletakkannya dan menyalakan pelita.” . Nama yang Menghitam di
“Tidak ada yang benar-benar kuat. Kita hanya pandai menyembunyikan luka, sampai waktu dan tempat memutuskan kapan air mata itu jatuh.”
“Orang yang tulus kalau sudah sering kecewa, ia berhenti marah, berhenti berdebat—ia hanya menutup pintu. Dan sunyi di balik pintu
“Tidak semua orang yang berjalan bersamamu adalah temanmu.Sebagian hanya penumpang, sebagian hanya persinggahan.Bijaklah menamai persaudaraan.” . Senja di Halte Kota
“Tak semua luka butuh balas dendam; kadang diam adalah doa yang paling lantang, dan Tuhan sendiri yang menjawabnya.” . Jakarta