“Yang mengerti akan tetap mengerti, meski kita tak berkata apa-apa. Yang memilih buta, tak akan melihat walau kita menyalakan pelita.”
“Meninggalkan bukan berarti membenci; kadang itu satu-satunya cara untuk tetap hidup, dan menemukan kembali diri yang hampir hilang.” . Malam
“Cinta pada diri sendiri tidak selalu memberi kupu-kupu di perut, tetapi memberimu sayap untuk pulang—dan terbang lagi.” . Pagi itu,
“Jangan jadi raja di mulut, tapi budak di diri. Kuasai dirimu—baru kuasai langkahmu.” . Hujan Jakarta turun seperti butir-butir kaca
“Setiap kebaikan yang kamu tabur, akan kembali menghampiri dengan caranya sendiri.” . Langit kota seperti kaca yang baru selesai dilap:
“Hidup tenang bukan karena semua orang berubah, melainkan karena kita memilih apa yang kita kendalikan—kata, sikap, fokus, dan langkah pulang.”