Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerpen urban bergaya Kompas Minggu tentang Hamzah dan Retna di kota: ego, sabar, perpisahan, dan pulang pada diri sendiri. Filmis, logis, mendalam, mengharubiru.

Reruntuh Senyap di Peron Kota

“Kesabaran bukan untuk mengalah pada dunia, melainkan cara paling elegan untuk tidak mengalahkan diri sendiri.” . Hamzah tahu jam di
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 7, 2025
Cerpen filmis tentang Wiria yang meninggalkan karier gemerlap demi membangun “Rumah Jembatan” di Jakarta—perjalanan menemukan diri dan kehidupan sejati.

Jejak Jakarta

“Tujuan utama manusia adalah menemukan dirinya sendiri. Sebagian besar gagal, karena takut melangkah. Namun, siapa yang berani, ia akan menemukan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 7, 2025
Cerpen emosional berlatar Jakarta: Wirya, eks-petugas parkir, menemukan makna hidup lewat musik, sahabat pengamen, dan keberanian merawat mimpi sebelum waktu habis.

Jejak yang Tertinggal di Jakarta

“Hidup tak menjanjikan ulang, hanya kesempatan yang berlalu.Bila punya sedikit saja kebebasan, pakailah—sebelum jam habis.” . Malam Jakarta seperti kaca
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 7, 2025
Cerpen sastra bergaya Kompas Minggu berlatar Jakarta tentang Damar, resepsionis hotel yang menjaga kebaikan dan empati di tengah riuh kota yang keras.

Lampu-Lampu yang Tidak Pernah Padam

“Di kota yang mengajarkan orang berlari, kebaikan memilih berjalan pelan—agar setiap hati sempat ia sentuh sebelum berlalu.” “Kebaikan tidak membuatmu
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 6, 2025
Cerpen emosional berlatar Jakarta tentang Siti yang memilih kebenaran ketimbang sekadar disukai—soal batas, integritas, dan cinta yang tidak meminta maaf.

Kompas di Saku Siti

“Jangan pernah menukar siapa dirimu hanya untuk sekadar disukai. Ketulusan bertahan; pencitraan menguap bersama pagi.” . Lampu Kota, Luka Kota
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 6, 2025
Cerpen urban bergaya Kompas Minggu: Adipati meninggalkan Jakarta, menepi ke Malang–Jember, lalu menulis ulang dirinya. Emosional, filmis, logis, menyentuh hati.

Jarak yang Menulis Ulang Namaku

“Jarak kadang bukan pelarian, melainkan cermin. Di situ, kita melihat kembali siapa diri kita ketika tepuk tangan berhenti, panggung padam,
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 6, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 21
  • 22
  • 23
  • 24
  • 25
  • 26
  • 27
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Melambat Bila Perlu
  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan
  • Yang Tumbuh di Antara Kita

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top