Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerpen urban tentang Hamzah–Zubaidah: cinta yang belajar melepaskan, integritas di tengah rimba beton, dan harga air mata yang tak murah.

Harga Air Mata di Rimba Beton

“Di rimba beton, yang terkuat bukan yang tak menangis, melainkan yang tahu untuk siapa ia menangis.” . Di perempatan Salemba
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 17, 2025
Cerita urban tentang trainer yang menemukan makna di ruang kelas: gairah mengajar, metodologi yang membumi, dan para peserta yang matanya akhirnya menyala.

Mata yang Menyala di Ruang Kelas Kota

“Melatih itu bukan panggung untuk bersinar, melainkan jendela untuk melihat orang lain menemukan cahayanya.”“Bekerja dengan gairah membuat jam tak terdengar.
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 16, 2025
Cerpen urban “Langit di Antara Gedung”: lelono yang menuntun berbenah, berubah, berbuah—dari langkah kecil, zebra cross, hingga cara baru mencintai kota.

Langit di Antara Gedung

“Lelono adalah seni merawat luka dengan langkah pelan; bukan untuk lari, tapi untuk menemukan pulang yang lebih jujur.” . Kota
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 15, 2025
Cerpen Kompas-Minggu-style tentang Pujawati yang memohon tenang dari cinta, bertemu Pragalba, dan belajar memulihkan hati di tengah bisingnya kota Jakarta.

Sunyi yang Tak Kita Namai

“Kesendirian kadang bukan kalah dari cinta, melainkan cara Tuhan memulihkan hati yang retak. Tenanglah dulu, biar luka selesai bicara.” .
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 15, 2025
. “Kadang kota hanya memberi kita lampu merah, tapi hati yang tulus selalu menemukan jalan untuk pulang.”

Menunggu Hijau yang Tak Kunjung Datang

“Setiap perempatan menyimpan rahasia: siapa yang berani menunggu, siapa yang diam-diam menyerah, dan siapa yang tetap melangkah meski lampu tak
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 14, 2025
Cerpen sastra urban tentang Program Makan Bergizi Gratis: piring, doa, dan martabat. Emosional, filmis, menyentuh—merekam harapan keluarga di kota basah.

Piring yang Menyalakan Harapan

“Makan bukan sekadar soal perut; ia adalah cara paling sunyi sebuah bangsa menjaga harga diri anak-anaknya, agar besok bisa berdiri
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 13, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 18
  • 19
  • 20
  • 21
  • 22
  • 23
  • 24
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Melambat Bila Perlu
  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan
  • Yang Tumbuh di Antara Kita

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top