Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Kisah Wira di Jakarta: luka lama, Ratna yang bagai belati halus, dan proses pulang ke diri. Filmis, mengharubiru, dengan jejak Menak Madura di kota.

Pisau dalam Diam

“Tidak ada yang lebih sunyi daripada seseorang yang menunggu dipeluk, sementara tangannya sendiri sibuk menahan darah dari luka yang lama.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 23, 2025
Kisah seorang anak kota yang belajar merelakan ego, di tengah bising Jakarta yang tetap berjalan tanpa menunggu siapa pun.

Yang Tak Dicatat Semesta

“Kadang kita merasa paling penting, padahal semesta tetap berjalan tanpa pernah menunggu kita. Tinggal kita: mau bertahan dalam rasa—atau mulai
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 22, 2025
Cerita Siti di Jakarta: antara data dan manusia, penggusuran dan rusun, keberanian yang diam, kebiasaan aneh yang menawan, dan cara kota belajar jadi lebih manusiawi.

Ketika Sunyi Bicara

“Kadang diam lebih nyaring dari teriakan; ia menyimpan kebenaran yang takut dilukai oleh kata.” . Hujan menggigil di Jakarta seperti
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen sastra urban bergaya Kompas Minggu tentang Adipati, Siti, dan Jokotole menata ulang alur air-kota, merawat detail, dan menemukan napas baru untuk berharap.

Napas Kota Kita

“Kadang yang paling berat bukan badai di luar, melainkan suara di dalam kepala yang menyuruh kita berhenti. Teruskan saja langkahmu—perlahan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen emosional berlatar Jakarta tentang Adipati yang difitnah, memilih diam dan memaafkan. Kebenaran muncul, manfaat menang, Tuhan menutup lukanya.

Ketika Diam Menjadi Doa

“Tak semua luka butuh balas dendam; kadang diam adalah doa yang paling lantang, dan Tuhan sendiri yang menjawabnya.” . Jakarta
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 21, 2025
Cerpen Kompas-style berlatar Jakarta: Adipati & Siti menyeberang antara data dan air mata, melawan ketidakadilan kota, pulang pada kemanusiaan yang jujur.

Langit Retak di Atas Kota

“Ada orang yang berjalan dengan data, ada yang berjalan dengan air mata.Kota menuntut keduanya; tanpa itu, kita hanya menambah reruntuhan.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   September 20, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
  • 21
  • 22
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Melambat Bila Perlu
  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan
  • Yang Tumbuh di Antara Kita

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top