Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerpen reflektif urban tentang Jayeng dan Keumala, dua jiwa kota yang belajar bahwa hidup tak harus cepat—karena pelan, ternyata, juga cara pulang.

Pelan Adalah Cara Pulang

“Yang terburu-buru sering sampai duluan, tapi bukan selalu sampai di tempat yang benar.” . Hujan sore itu menempelkan bau aspal
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 13, 2025
Cerpen reflektif tentang Raras, arsitek perempuan yang memilih diam sebagai strategi hidup dan karier. Tiga detik dalam diam yang mengubah cara dunia mendengarnya.

Tiga Detik Dalam Diam

“Kadang, kekuatan paling tajam bukan dari kata yang diucap, tapi dari diam yang disadari.” Di kota yang tak pernah benar-benar
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 13, 2025
Cerpen urban emosional tentang Panji & Sekar: bisnis, edukasi, dan cinta yang tertib di kota kaca. Menanam nilai, merawat janji, menumbuhkan yang baik—pelan.

Asmaradana

“Cinta tak selalu berawal dari tatapan, kadang dari keheningan yang saling memahami.” . Pagi datang tanpa nama. Di ruang kerjanya
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 13, 2025
Kisah urban mengharukan tentang Narpati, Kenongo, dan Raras yang belajar melepaskan ambisi, cinta, dan masa lalu—hingga menemukan rumah di dalam diri.

Sampai Jumpa di Tikungan Waktu

“Tidak semua yang kita genggam adalah milik kita; beberapa hanya menitip hikmah untuk kemudian kita kembalikan dengan doa yang baik.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 12, 2025
Kisah Jayengrana, profesional urban Jawa Timur, bangkit dari kegagalan melalui academy kopi & hospitality. Doa, keluarga, dan kota membalikkan nasibnya.

Di Antara Kabut dan Waktu

“Suatu hari nanti kamu akan takjub menyaksikan bagaimana Tuhan membalikkan keadaanmu dalam sekejap—hanya untuk menjawab doa-doa yang selama ini kamu
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 12, 2025
Cerpen urban emosional tentang Amir yang berdamai dengan kegagalan, menutup jendela masa lalu, dan menumbuhkan kepercayaan diri lewat langkah kecil yang nyata.

Menutup Jendela yang Selalu Terbuka 

“Kesalahan itu bukan dirimu; ia hanya jejak di tanah basah. Keringkan kakimu, lalu berjalanlah lagi—pelan saja, asal ke arah pulang.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   October 12, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 15
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
  • 21
  • …
  • 132
  • »

Search

My Recent Post

  • Bahagia Tanpa Tepuk Tangan
  • Di Meja yang Tak Lagi Kuinginkan
  • Romantisme Kota Malang: Manusia-Manusia yang Dirajut Hujan
  • Romantisme Kota Malang: Jeda yang Tak Pernah Kita Pelajari
  • Romantisme Kota Malang: Warisan yang Ingin Ditahan Waktu
  • Romantisme Kota Malang: Pertaruhan Seorang Perencana Kota
  • Romantisme Kota Malang: Kota Tempat Mencari Validasi
  • Romantisme Kota Malang: Studio Kopi yang Hampir Tutup
  • Romantisme Kota Malang: Sunyi yang Mengajar Di Antara Ruang Dosen
  • Romantisme Kota Malang: Di Kota Ini Kita Belajar Pelan

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top