Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Sebuah deal “terlalu indah” nyaris menjatuhkan karier. Tapi seorang “orang biasa” membuka rahasia, menyelamatkan bisnis—dan hati.

Orang Biasa yang Menyimpan Langit

“Kita sering sibuk menilai orang dari jabatan, padahal semesta kadang menyembunyikan mahkota di kepala yang paling diam.” . Pagi itu
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 14, 2025
Cerpen urban emosional: Jayeng diterpa fitnah dan pengkhianatan. Ia memilih “naik”—bertumbuh, menjaga etika, dan membiarkan kebisingan jatuh sendiri.

Yang Jatuh Sendiri

“Kadang yang menempel di punggungmu bukan beban hidup—melainkan suara-suara kecil yang takut melihatmu terbang. Naiklah. Udara yang lebih tinggi akan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 14, 2025
Cerpen reflektif tentang profesional kota yang mengejar angka hingga lupa bernapas, keluarga, dan tubuh—sebuah pengingat sunyi tentang makna hidup.

Yang Kecil-Kecil yang Kita Lupa

“Kadang yang paling mewah bukan yang kita kejar, melainkan yang masih bisa kita lakukan: melihat, berjalan, bernapas, dan tidur dengan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 13, 2025
Cerpen filmis tentang Raden Arga, profesional kelas menengah atas yang kehilangan tunangan dan ambisi lama, lalu memilih kedamaian sebagai cara baru menjalani hidup.

Di Tahun Aku Memeluk Tenang

“Kadang, dengan kehilangan orang lain, kita akhirnya menemukan diri sendiri.Kedamaian bukan hadiah tahun baru; ia adalah keputusan yang diulang setiap
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 12, 2025
Cerpen tentang Retna, profesional kelas menengah Jakarta, yang belajar dari orang-orang yang datang dan pergi dalam hidupnya, menemukan makna tiap pertemuan.

Jejak di Persimpangan

“Beberapa orang singgah seperti halte, beberapa yang lain seperti jalan panjang.Yang penting bukan seberapa lama mereka tinggal,tapi seberapa jujur kita
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 11, 2025
Cerpen tentang Panji, pewaris bisnis yang memilih tidak lagi menjual harga diri demi ekspektasi sosial, menemukan makna di kesendirian yang jujur dan bermartabat.

Bahagia Tanpa Tepuk Tangan

“Ada harga yang terlalu mahal untuk dibayar: kehilangan diri sendiri demi tepuk tangan yang cepat hilang.” “Tidak semua kesepian menakutkan;
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   December 10, 2025
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • …
  • 133
  • »

Search

My Recent Post

  • Orang Biasa yang Menyimpan Langit
  • Yang Jatuh Sendiri
  • Yang Kecil-Kecil yang Kita Lupa
  • Di Tahun Aku Memeluk Tenang
  • Jejak di Persimpangan
  • Bahagia Tanpa Tepuk Tangan
  • Di Meja yang Tak Lagi Kuinginkan
  • Romantisme Kota Malang: Manusia-Manusia yang Dirajut Hujan
  • Romantisme Kota Malang: Jeda yang Tak Pernah Kita Pelajari
  • Romantisme Kota Malang: Warisan yang Ingin Ditahan Waktu

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top