Ayam Goreng Bumbu Rempah Lengkuas
Sejujurnya, saya ini masih penasaran dengan Ayam Goreng bumbu rempah Lengkuas.
Mengapa?
Kembali lagi kepada memori citarasa yang melekat dari waktu pertama kali menikmatinya. Bukan masalah enak atau tidak enak. Tetapi nilai kenangannya yang sangat penting. Jadi buat teman-teman pecinta kuliner, kalau hendak mempelajari suatu makanan, pilihlah dari tempat yang menyediakan resep yang benar. Misalnya Rendang. Karena ini otomatis akan termemori dan menjadi parameter acuan pembanding kita waktu mulai berkelana.
Ini juga yang selalu saya sampaikan berulang kali. Beda tangan yang memasak beda rasa. Different kitchen different result. Apalagi yang saya cari sudah sampai beda generasi. 😋😋😋
Mari kita dengan senang hari menerima perbedaan dan keberagaman.
Sekarang yang ketiban sampur adalah Mbak Maria Ekaristi si Dapur Eka. Dengan semangat Mbak Eka menerima orderan saya. Dalam dua hari siap dan jatuh pada hari ultahnya yang tidak disadarinya waktu mengkonfirmasi PO.
What a surprise, ternyata saya dapat satu paket Ayam Goreng Lengkuas dalam kemasan besek bambu beralas daun pisang yang apik, plus Sayur Trancam dan Sambal Bajak.
Bagaimana dengan rasa Ayam Goreng Lengkuasnya?
Cukup memuaskan. Ayam Kampung sebagai bahan pokok olahan sesuai permintaan. Potongan pertama yang saya ambil adalah bagian paha. Ketika saya mulai menggigit dan mengunyahnya, rasa asin dan bumbu rempah langsung terasa di lidah. Ayam Kampung yang kulit dan dagingnya dengan tekstur liat, kemudian rasa dan aroma rempah kunyit, ketumbar, sereh, daun salam juga keluar. Gurihnya bawang putih dan bawang merah tercium juga. Dan yang pasti … Penyertaan parutan Laos gorengnya sengaja dibanyakin. Ini special.
Dari paket Ayam Goreng ini yang sangat menarik dan otentik adalah Sambal Bajaknya. It is beyond my expectation. ✌ Standard rasa Sambal Bajak dengan tambahan penguat rasa manis gula aren tetapi muncul rasa kecut yang sangat mirip buah asam. Ternyata ini ramuan khusus Mbak Eka. Di dalam bumbu Sambal Bajaknya ada campuran hasil olahan Blimbing Wuluh dan Madu Gula Lontar.
Uenaaaaak … !
Selain itu ada Sayur Trancam. Di Bali, baru kali kedua saya makan Sayur Trancam walau ini adalah salah satu menu wajib makan kalau saya pulang kampung ke kota Malang. Rasa bumbu kelapa parut nya pas untuk saya. Keluar rasa kencur dan daun jeruknya selain asin manis yang seimbang. Yes, bumbu Sayur Trancam adalah sama dengan bumbu sayur urap Jawa.
Cerita lainnya?
Yang pasti saya repeat order untuk aneka ragam sambal nya Dapur Eka.
Kali ini hanya dua macam yang saya pilih yaitu Sambal Tlengis (di Jawa dikenal dengan nama Blondo) dan Sambal Bongkot. Ditambah – sebenarnya ini tujuan utama saya mengontak Mbak Eka – membeli Uyah yang perlu refill karena persediaan saya habis.
Awalnya beberapa tahun lalu saya tertarik dengan Uyah Lengis yang diposting di FB Mbak Eka.
Si Uyah berasal dari Kusamba Kabupaten Karangasem. Garam Laut di Bali sudah mulai langka petani pembuatnya. Sementara Garam Kusamba sudah mendunia dengan kristal nya yang menyerupai berlian kualitas ekspor.
Kemudian si Lengis adalah Minyak Kelapa Tandusan produksi Pak Parta Liong. Lengis Tandusan yang diproses dengan kedalaman makna filosofis Bali dan menciptakan aroma wangi kelapa yang khas. Saya membandingkannya dengan aroma kue sagon yang sudah saya kudap dari kecil.
Rupanya, aneka ragam sambal Bali sangat erat kaitannya dengan Uyah dan Lengis. Sehingga mutu dan rasa dari Sambal nya sendiri tergantung dari pemilihan bahan pokoknya. Dan olahan home industry Mbak Eka untuk saya masuk ke kualitas tingkat sangat memuaskan. Pastinya no MSG dan tanpa penyedap rasa buatan lainnya.
Saya suka semua sambal buatan Mbak Eka. Apalagi dengan servicenya yang buat saya heartfelt tak terelakkan. Responsif solutif sigap dan dengan senang hati menerima tantangan untuk berkarya. Seniman terkendali gitu lah.
🙂 🙂 🙂
Buat teman-teman yang ikutan penasaran apalagi sampai ngeces, silakan kontak langsung Mbak Eka ya. Berlaku juga buat yang di luar Bali. Ngirim-ngirim paket sekarang so much easy ke wilayah manapun.
Salam sehat senantiasa untuk semuanya.
Bali, 22-11-2020 at 22:22
Jeffrey Wibisono V. @namakubrandku
Makanan Minuman Gastronomy Foodie Kuliner Culinary Food and Beverage Influencer in Bali Indonesia, Blogger, Writer