Jamu Curcumin Runi Palar sebagai Social Drink di Bali
Satu terobosan positif solutif kategori fine art meluncur dari Bali, Indonesia. Minuman herbal Jawa, yaitu jamu dengan bahan utama empon-empon atau bahasa ilmiahnya curcumin. Jamu produksi Bu Runi Palar ini enak sekali menurut ukuran pengecap saya dan disebut social drink oleh Pak Jean Couteau di Kolom Udar Rasa Harian Kompas.
Adalah suatu kehormatan, saya termasuk salah satu orang di dalam list product launching CCJ Curcumania Jamu Bali. A bottle of a sample of this exotic taste refreshment yang dikirim jauh-jauh dari Lodtunduh ke Jimbaran pada hari MInggu, 17 May 2020.
Setelah membaca catatan khusus yang disertakan di dalam paket dengan bungkusan yang sangat apik, saya langsung memindahkan sebagian isi botol ke dalam gelas. Well… well… welll….. pada tegukan pertama sudah membuat saya tersenyum, memori saya menyebut “oh ini jamu kunir madu” yang saya gemari dimasa kecil. Ternyata dari tegukan berikutnya keluar rasa pedas semriwing seperti jahe atau adas pulowaras, juga ada rasa pahit khasnya kunyit yang keluar. Kemudian setelah habis satu gelas, ada rasa hangat yang menetap di tenggorokan selama beberapa menit. 🙂 Suwer, kalau tidak menahan diri, satu botol bisa langsung saya habiskan. Tetapi, saya memilih untuk menyimpannya di dalam kulkas, sesuai anjuran yang mengatakan akan lebih nikmat diminum dingin.
By the way, sedikit cerita tentang Ibu Runi Palar. Saya sempat satu kali di akhir tahun lalu menerima undangan untuk mampir ke kediamannya. Beliau adalah seorang Ikon Generasi Baru Perak Indonesia, Runi Palar, telah menetap di Ubud Bali mulai awal tahun 2000an. Kegiatan sehari-hari Bu Runi ini di Museum Runa yang sekaligus berada di komplex tempat tinggal dimana beliau rutin menerima tamu dari berbagai kalangan dan sering di dampingi suaminya yang juga seorang pelukis ternama aliran abstrak, Adriaan Palar. Mereka berdua membawa nama Indonesia ke dunia international.
Saya sempat heran, Runi Palar yang juga penari istana di masa mudanya ternyata menyiasati lesunya bisnis karena imbas COVID-19 dengan mengeluarkan produk jamu. Pastinya ini ramuan jamu kesehatan dan kecantikan peninggalan leluhur dari kota kelahirannya, Yogyakarta. Jadi ilmunya sudah dalam genggaman.
Akhirnya, saya ucapkan semoga sukses kepada CCJ CURCUMANIA JAMUBALI TEAM. Tim ini sebenarnya bapak, ibu dan anak-anaknya. Semua terlibat dalam pengembangan ide sesuai spesialisasi masing-masing.
Saya yakin, CCJ ini bakal banyak penggemarnya tidak hanya orang lokal, tetapi cocok juga untuk orang asing. Harga per botol adalah Rp 65ribu, dan pemesanan adalah H-1. Bu Runi Palar menjamin jamu produksinya ini dibuat dadakan sehingga fresh dan tahan disimpan di kulkas sampai 14 hari. Tetapi…. sudah pasti kitanya yang tidak bisa menahan diri sampai sebegitu lama untuk satu botol. Jadi…. cocok juga ide untuk menyetok CURCUMANIA JAMUBALI ini supaya cukup untuk konsumsi sekeluarga selama dua minggu.
Salam sehat, stay save drink CCJ CURCUMANIA JAMUBALI
Bali, 21 Mei 2020
Jeffrey Wibisono V. @namakubrandku