urban Jakarta

Kisah urban tentang Wira yang “merebut kembali waktunya” dengan pitutur Jawa dan strategi modern—hangat, mengharukan, dan membumi seperti kehidupan sehari-hari.

Jam Tangan Ayah

“Waktu tak bisa kembali, tapi selalu bisa dibereskan—jika kita tega merapikan hati sendiri.” .Pagi di Jakarta bukan sekadar waktu, melainkan

Cerita urban tentang komunitas Gen Z yang menyulam bahasa gaul dengan pitutur Jawa—dari gaslighting hingga JOMO—menyalakan harapan di tengah hiruk-pikuk kota.

Kota Bernama “Urup”

“Bahasa hanyalah alat; niatlah yang mengarahkannya. Kata bisa melukai, kata bisa menyembuhkan. Pilihlah yang membuat hidupmu—dan hidup orang lain—menyala.” .

Cerpen emosional berlatar Jakarta dan kampung Jawa, tentang startup hospitality yang kembali ke nilai-nilai tradisi. Menyentuh, inspiratif, dan memikat hati.

Jakarta yang Tak Pernah Padam

“Hidup bukan tentang apa yang kamu capai, tapi tentang apa yang kamu nyalakan di hati orang lain.” “Urip iku urup—bila

Cerpen emosional tentang kehilangan teman, diam yang merenggangkan ikatan, dan penemuan jati diri dalam sunyi kota. Mengharubiru dan menyentuh.

Dalam Diam, Aku Menjadi yang Hilang

“Beberapa pertemanan bukan pecah karena pertengkaran; ia retak pelan oleh diam yang dipelihara, sampai akhirnya kita saling berjalan dan lupa

Cerpen inspiratif tentang Baswara yang menemukan makna sejati inspirasi dari sosok ayah sederhana, memadukan pitutur Jawa dan filosofi modern.

Tak Bersuara Tapi Bergema

“Kadang, sosok yang paling menginspirasi bukanlah yang paling hebat, tapi yang membuat kita merasa ingin menjadi lebih baik, tanpa pernah

Cerpen penuh haru tentang kepemimpinan otentik, mengisahkan perjuangan seorang profesional yang merangkul kelemahan dan membangun hubungan sejati.

Jangan Paksa Diri Menjadi Hanya Satu Hal

“Jangan paksa dirimu jadi satu hal saja. Dunia terlalu luas, hidup terlalu singkat, dan manusia terlalu kaya untuk dikurung dalam