“Kejujuran tidak selalu berteriak lantang; kadang ia berbisik lewat jeda napas, mata yang menghindar, atau kata ganti yang enggan menyebut
“Kita sering mengira masa depan berada di ujung kota, padahal ia diam-diam tumbuh di dalam dada: pada keberanian meminta maaf,
“Kita tak akan tahu siapa yang sungguh mencintai sampai hidup berhenti nyaman.Di hari-hari keras, topeng jatuh, peran terbuka, dan barulah
“Kadang yang patah bukan sayapnya, melainkan arah pulangnya; dan kita belajar terbang lagi dengan peta yang digambar dari luka-luka yang
“Cinta yang tak ditata menjadi kerja, hanya akan jadi candu yang melelahkan; dan kerja yang tak ditautkan pada cinta, hanya
“Orang kota belajar dari cahaya neon: terang bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk menunjukkan jalan pulang bagi yang lelah.” .