“Tidak semua sepi adalah kekalahan. Kadang sepi adalah ruang rawat inap bagi jiwa—tempat kita memulihkan napas, menambal luka, dan memilih
“Kadang, untuk menemukan arah pulang, seseorang harus tersesat begitu jauh—hingga ia tak lagi mengenali siapa dirinya.” Langit Jakarta di bulan
“Jangan berhenti membaca hanya karena satu halaman membuatmu menangis.Sebab kadang air mata adalah tinta yang paling jujur untuk menulis bab
“Kadang istirahat bukan melarikan diri, melainkan pulang—bukan ke alamat, tapi ke diri yang lama menunggu di ambang.” . Kota yang
“Jangan langsung percaya atas apa yang kamu dengar. Karena di balik setiap kisah, ada tiga sisi: pandanganmu, pandangan orang lain,
“Ada hal yang tak perlu diingat selamanya. Hati bisa lelah, ingatan bisa rapuh. Tapi melupakan bukan berarti kalah—kadang itu adalah