Home pitutur jawa Halaman 5
“Ana dina ana rupa. Setiap hari datang dengan bentuknya sendiri; dan jika kita tak bergerak, kita tak akan makan. Hidup
“Bukan yang paling kuat yang bertahan, melainkan yang paling lentur; seperti air yang mencari celah, hati yang memilih empati, dan
“Yang besar tak selalu benar, yang kecil tak selalu remeh: ukuran paling jujur adalah jejak yang kita tinggalkan di bumi.”
“Jangan buru-buru membalas. Kumpulkan saja semua batu yang dilemparkan orang, dan bangun tangga pulang ke dirimu sendiri.” . Malam itu,
“Jangan bakar jembatan yang belum tentu tak akan kamu lewati lagi. Di kota, yang jauh bisa tiba-tiba dekat; yang dekat
“Jangan bicara bahasa kupu-kupu kepada orang yang masih belajar jadi kupu-kupu. Tugas kita bukan menghakimi, melainkan menemani prosesnya.”— catatan kecil