“Beberapa pertemanan bukan pecah karena pertengkaran; ia retak pelan oleh diam yang dipelihara, sampai akhirnya kita saling berjalan dan lupa
“Kadang kita harus pergi bukan karena benci—melainkan karena ingin tetap utuh. Yang pulang duluan bukan selalu yang kalah, melainkan yang
“Kadang, untuk menemukan arah pulang, seseorang harus tersesat begitu jauh—hingga ia tak lagi mengenali siapa dirinya.” Langit Jakarta di bulan
“Jangan berhenti membaca hanya karena satu halaman membuatmu menangis.Sebab kadang air mata adalah tinta yang paling jujur untuk menulis bab
“Berhentilah melangkah terlalu jauh untuk mereka yang tak pernah beranjak ke arahmu. Sebab benih pun tumbuh dalam diam, sementara pohon
“Kadang istirahat bukan melarikan diri, melainkan pulang—bukan ke alamat, tapi ke diri yang lama menunggu di ambang.” . Kota yang