Home mental health
“Kadang yang patah bukan sayapnya, melainkan arah pulangnya; dan kita belajar terbang lagi dengan peta yang digambar dari luka-luka yang
“Hidup bukan tentang seberapa cepat kamu sampai, melainkan seberapa utuh kamu kembali.” . Lampu-lampu kota menyalakan kilau di genangan, seperti
“Ketika hidup terasa hanya ‘lahir, kerja, mati’, ia menemukan jeda sederhana: rumah yang berdiri di atas seribu langkah cinta dan
“Bahasa hanyalah alat; niatlah yang mengarahkannya. Kata bisa melukai, kata bisa menyembuhkan. Pilihlah yang membuat hidupmu—dan hidup orang lain—menyala.” .
“Kadang kamu kuat seperti kesatria. Kadang kamu hancur seperti reruntuhan. Namun yang paling penting, kamu masih di sini. Bertahan. Dan
“Kadang, untuk menemukan arah pulang, seseorang harus tersesat begitu jauh—hingga ia tak lagi mengenali siapa dirinya.” Langit Jakarta di bulan