“Kadang, kita tidak benar-benar jatuh; kita hanya lupa menurunkan gengsi ketika sedang belajar berjalan ulang.”“Rumah paling sunyi bukan yang tanpa
“Orang yang salah sering datang di musim tenang, lalu pergi meninggalkan badai. Tapi orang yang tepat justru tiba di tengah
“Jangan tunjukkan manismu bila tak mau diganggu semut; dan bila semut tetap datang, belajarlah tenang—sebab diam yang jernih sering lebih
“Kepercayaan adalah daging paling mahal: sekali disayat, harganya tak pernah kembali utuh.” . Malam Kota Malam menetes perlahan dari bibir
“Jarak kadang bukan pelarian, melainkan cermin. Di situ, kita melihat kembali siapa diri kita ketika tepuk tangan berhenti, panggung padam,