“Setiap perempatan menyimpan rahasia: siapa yang berani menunggu, siapa yang diam-diam menyerah, dan siapa yang tetap melangkah meski lampu tak
“Di kota, kita tidak perlu lebih cepat dari jam; cukup lebih jujur daripada detik.” . Pagi Jakarta setelah hujan seperti
“Jangan terjebak mengejar mahkota semu. Yang lebih luhur adalah menyalakan pelita kecil di piring orang lain.” . Malam itu, Jakarta
“Tangga kehidupan bukan hanya untuk naik lebih tinggi dari orang lain, melainkan untuk melihat lebih jauh, agar kita tahu bagaimana
“Jangan terpesona oleh jabatan; terpesonalah oleh daya juang yang sabar dan cara berhenti yang tepat. Pada akhirnya, nilai manusia diukur
“Cinta pada diri sendiri tidak selalu memberi kupu-kupu di perut, tetapi memberimu sayap untuk pulang—dan terbang lagi.” . Pagi itu,