“Kita pulang bukan ke alamat, melainkan ke versi diri yang akhirnya berani.” . Petang turun seperti kain tipis di antara
“Di kota, luka tak selalu berdarah; kadang ia berwujud rencana yang tak jadi—dan keberanian adalah cara kita menepati janji pada
“Yang kita kejar sering hanya bayangan dari yang pernah hilang; yang kita peluk akhirnya adalah diri yang berani kembali pulang.”
“Yang kita pegang adalah ikhtiar, yang kita lepaskan adalah hasil.Apa yang kita rawat, akan pulang sebagai buah.Apa yang kita abaikan,
“Tidak semua yang hadir di hidupmu pantas kau selamatkan.Ada yang dititipkan untuk diajari, ada yang dihadirkan untuk menguji,dan ada pula
“Di gelap, cahayamu yang kecil mungkin lebih berarti daripada terangku.” . Pagi di Jakarta Selatan tidak pernah benar-benar pagi; ia