Home arsitektur sosial
“Kadang, keheningan lebih pandai membela kita daripada seribu penjelasan.Ia bekerja diam-diam, menumbuhkan kepercayaan di tanah yang sempat kering.” . Hujan
“Kita pulang bukan ke alamat, melainkan ke versi diri yang akhirnya berani.” . Petang turun seperti kain tipis di antara
“Kadang yang berakhir bukan cinta atau persahabatan, melainkan cara lama kita memandang diri sendiri. Hanya setelah itu, kota pun memberi
“Yang terburu-buru sering sampai duluan, tapi bukan selalu sampai di tempat yang benar.” . Hujan sore itu menempelkan bau aspal
“Kadang, kekuatan paling tajam bukan dari kata yang diucap, tapi dari diam yang disadari.” Di kota yang tak pernah benar-benar
“Kadang, cara paling kuat untuk menggerakkan hati orang lain adalah berhenti menggerakkan lidah kita.” . Di Jakarta—kota yang menolak tidur,