“Kita tak akan tahu siapa yang sungguh mencintai sampai hidup berhenti nyaman.Di hari-hari keras, topeng jatuh, peran terbuka, dan barulah
“Hidup bukan tentang seberapa cepat kamu sampai, melainkan seberapa utuh kamu kembali.” . Lampu-lampu kota menyalakan kilau di genangan, seperti
“Kesendirian kadang bukan kalah dari cinta, melainkan cara Tuhan memulihkan hati yang retak. Tenanglah dulu, biar luka selesai bicara.” .
“Beberapa cinta tidak lahir dari genggaman. Ia tumbuh dalam doa dan diam. Ia hidup sebagai roh yang tak pernah lelah
“Jangan iri pada senyum seseorang sebelum kau tahu luka apa yang pernah mengiris jiwanya.” . Namaku Baruna, cucu dari Menak