Laki-laki Anak Cahaya
[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
Jangan buang sampah sembarangan
Karena, aku laki-laki anak cahaya ini akan menaklukkanmu
Aku, laki-laki anak cahaya yang kau buang ini
Harta karun dunia
Dengan cepat seseorang memungutku
Dengan cepat seseorang merawatku
Dengan cepat seseorang memolesku
Dengan cepat seseorang mendukukungku
Dengan cepat seseorang mengangkatku
Memasangkan sayapku
Terbang mengangkasa
Aku, laki-laki anak cahaya
Bapakku matahari
Ibuku rembulan
Kawanku jutaan bintang
Kau buang
Kau campakkan
Masih tetap berpendar siang dan malam
Sempat aku terbakar amarah
Sempat aku menjadi sehitam batu bara
Sampai saatnya kilauku kembali memancar menerangi dunia
Aku laki-laki anak cahaya
Pernah bersamamu
Pernah membuatmu ragu
Kini harus kau palingkan mukamu
Karena
Kemilauku menyilaukanmu
Cahayaku membutakanmu
By Jeffrey Wibisono V.
Bali, 27 Maret 2015[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]