Cincin For Forever…

Cahaya abadi tak memudar oleh waktu,
Ia mengukir janji, tak hanya di jari, tapi juga di hati.

Cincin bermata berlian itu
Telah kupasangkan di jari manismu
Sebuah lingkaran tanpa ujung
Simbol dari cinta yang tak mengenal akhir

Pendar berliannya menyimpan
Kekuatan sinar dari cinta kita
Yang tumbuh dari percaya
Dan hadir karena ketulusan hati

Cinta yang kita jalani
Bukan sekadar tatapan mata
Tapi keteguhan jiwa untuk tak menyia-nyiakan waktu
Aku tak menoleh pada masa lalumu
Karena yang kupedulikan hanyalah
Bahwa kaulah tempat masa depanku

Aku tak menjanjikan hubungan tanpa luka
Namun aku bersumpah untuk selalu berusaha
Ketika badai datang,
Biarkan cintaku menjelma perisai yang menguatkan

Aku belajar dari luka
Bahwa cinta memiliki dua sisi:
Bahagia dan pedih
Dan justru karena itu
Aku memilih bertahan

Untuk memperkuat ikatan kita
Membangun tanggung jawab dan pengertian
Menjadi dua jiwa
Yang saling melengkapi
Saling percaya
Saling memahami
Dan saling memberi—

Memberi kasih yang tak bersyarat
Memberi perhatian yang tak menuntut
Memberi ruang untuk saling bertumbuh

Aku yang mencintaimu,
Tak akan membiarkanmu merasa sendiri
Aku akan selalu memastikan
Bahwa kamu berhak untuk bahagia

Perlakukan dirimu dengan cinta
Karena dari sanalah aku belajar
Bagaimana mencintaimu dengan lebih baik

Cintaku padamu adalah urusan hati
Yang hanya bisa diungkap dengan kejujuran
Bukan sekadar rayuan atau pujian

Tak ada yang lebih kuat dari cinta sejati
Namun ia hanya bermakna
Jika dua hati saling jujur dan setia

Bahkan ketika waktu tak lagi memberi kesempatan
Bahkan saat maut datang memisahkan—
Cinta ini akan tetap berdiam
Di lingkaran yang tak pernah usai

.

.

.

Bali, 12 Maret 2013
Jeffrey Wibisono V.

Leave a Reply