Home Creative Thinking Halaman 22
“Kadang kita tak perlu melihat seluruh peta, cukup memegang satu kompas kecil: hati yang percaya bahwa Tuhan masih memegang kemudi.”
“Setiap langkah di kota adalah puisi yang ditulis di trotoar basah—hilang oleh hujan, tetapi tetap meninggalkan bekas di hati.” .
“Di kota yang tak pernah tidur, mimpi bukanlah hiburan malam, melainkan hutang yang harus dibayar dengan kesepian dan keberanian.” .
“Kehadiran adalah bisikan lembut yang sering kita abaikan, hingga keheningan mengajarkan betapa riuhnya arti kehilangan.” “Kehadiran sejati tak diukur dari
“Takdir berjalan tanpa jadwal. Hari tua belum tentu singgah, namun kematian selalu tahu alamatnya.” . Kota yang Menelan Napas Jakarta,
“Kepercayaan adalah daging paling mahal: sekali disayat, harganya tak pernah kembali utuh.” . Malam Kota Malam menetes perlahan dari bibir