Jeffrey Wibisono V.
  • Home
  • Profile
  • Blogs
  • Support me and locals
Cerita urban tentang tim hotel yang memadukan AI dan pitutur Jawa untuk menghidupkan kembali ritme kota—manusiawi, hangat, dan penuh jeda yang berarti.

Jeda 12 Menit di Kota yang Tak Pernah Tidur

“Teknologi yang paling canggih adalah yang membuat kita lebih manusia.” “Teknologi boleh melesat, tetapi hati yang lembut tetap kompas. Aja
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 14, 2025
Cerita urban tentang komunitas Gen Z yang menyulam bahasa gaul dengan pitutur Jawa—dari gaslighting hingga JOMO—menyalakan harapan di tengah hiruk-pikuk kota.

Kota Bernama “Urup”

“Bahasa hanyalah alat; niatlah yang mengarahkannya. Kata bisa melukai, kata bisa menyembuhkan. Pilihlah yang membuat hidupmu—dan hidup orang lain—menyala.” .
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 13, 2025
Cerpen urban bergaya Kompas Minggu tentang panggung kota, kerja kecil yang menggerakkan, dan pitutur Jawa: “ana dina ana rupa, ora obah ora mamah.” Mengharukan.

Rupa-Rupa Hari, Langkah-Langkah Berarti

“Ana dina ana rupa. Setiap hari datang dengan bentuknya sendiri; dan jika kita tak bergerak, kita tak akan makan. Hidup
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 13, 2025
Cerpen urban yang mengharubiru tentang Warung Urup: komunitas kecil yang menyalakan kota dengan empati, kolaborasi, dan kebiasaan belajar—penuh harap dan kejujuran.

Api Kecil di Bawah Beringin

“Bukan yang paling kuat yang bertahan, melainkan yang paling lentur; seperti air yang mencari celah, hati yang memilih empati, dan
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 13, 2025
Cerpen urban tentang hotel kecil yang berani beralih ke dispenser isi ulang, mengubah budaya “sekali pakai” jadi harapan kota. Emosional, hangat, dan membumi.

Kota Tanpa Botol

“Yang besar tak selalu benar, yang kecil tak selalu remeh: ukuran paling jujur adalah jejak yang kita tinggalkan di bumi.”
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 13, 2025
Cerita urban yang mengharubiru tentang Jayengrana membangun ruang komunitas dari bata bekas—mengubah kritik, sinisme, dan luka menjadi jembatan pulang bagi warga.

Jembatan dari Batu-Batu Cibiran

“Jangan buru-buru membalas. Kumpulkan saja semua batu yang dilemparkan orang, dan bangun tangga pulang ke dirimu sendiri.” . Malam itu,
  • Creative Thinking Creative Thinking
  •   August 13, 2025
  • «
  • 1
  • …
  • 34
  • 35
  • 36
  • 37
  • 38
  • 39
  • 40
  • …
  • 123
  • »

Search

My Recent Post

  • Pelan Juga Sampai
  • Melambat Bila Perlu
  • Topeng di Rak, Hati di Meja
  • Program Tetangga
  • Bohemia Mode On
  • Benih!
  • Membangun Kota dari Koper
  • Penumpang Sementara
  • Berhenti Percaya
  • Ruang yang Menyembuhkan

Share To Your Circle

  • Support me and locals
  • Cart
  • My Account

Copyright © 2025 Jeffrey Wibisono V. . All rights reserved

back to top